Pada tanggal 20-21 Desember 2012, PLN
Bangka Belitung mengadakan acara Forum Pemeliharaan Transmisi dari seluruh
bagian Indonesia Barat. Acara ini berkat dorongan dari PLN Pusat yang
menyarankan agar PLN Bangka Belitung menjadi tuan rumah. Kenapa di Bangka
Belitung? Karena jaringan Transmisi 150 kV di wilayah kerja PLN Bangka Belitung
masih pendek (hanya dari Sungailiat – Air Anyir – Pangkalpinang) dan dalam
perencanaan sampai dengan tahun 2014 akan dibangun transmisi dari Pulau
Sumatera ke Pulau Bangka melalui Kabel Laut 150 kV dan seluruh interkoneksi sistem
Bangka menggunakan transmisi 150 kV (dari Mentok – Kelapa – Sungailiat – Air Anyir
– Pangkalpinang – Koba – Toboali). Sehingga PLN Bangka Belitung dapat belajar
dari UPT (Unit Pelayanan Transmisi) di seluruh Indonesia Barat yang sudah
berpengalaman di bidang transmisi. Peserta yang hadir dalam forum antara lain :
DIV TRS IB, P3BS, UPT B.Aceh, UPT Medan, UPT P.Siantar, UPT Padang, UPT
Pekanbaru, UPT Bengkulu, UPT Palembang, UPT Tj.Karang, Wilayah Kalbar, APDP
Kalbar dan PLN Batam.
Pembukaan Forum Pemeliharaan Transmisi Indonesia Barat
Peserta Forum Pemeliharaan Transmisi Indonesia Barat
Dengan adanya sharing knowledge sistem
transmisi maka setiap unit akan mengetahui pengalaman dari unit lain. Ingat
dengan pepatah, guru yang paling hebat adalah belajar dari pengalaman. Jadi
masing-masing unit membuat makalah dan presentasi dari apa yang sudah dilakukan
dari inovasi/ide cemerlang untuk memperbaiki/meningkatkan kinerja sistem
transmisi. Tema yang dipresentasikan antara lain :
1.
Menurunkan
Gangguan di Trafo
2.
Menurunkan
Gangguan di SUTT
3.
Meningkatkan
Keandalan Pasokan Sumber DC
4.
Mencegah
Malakerja Sistem Proteksi
Dari hasil pertemuan sharing knowledge tersebut akan
direncanakan pembuatan program kerja. Program kerjanya adalah sebagai berikut:
Tema : Menurunkan Gangguan Trafo
1. Pengukuran Thermovisi :
- Melaksanakan
pengukuran thermovisi pada sambungan klem Trafo dengan frekuensi
pengulangan setiap bulan.
- Melaksanakan
pengukuran thermovisi tambahan pada sambungan klem Trafo pada :
o
Saat
manuver beban trafo yang diperkirakan dapat menyebabkan suhu konduktor/klem
menjadi lebih tinggi.
o
Setelah
melakukan pemeliharaan yang melibatkan pekerjaan pada sambungan klem.
- Untuk
keseragaman nilai pengukuran direkomendasikan untuk ditentukan titik jarak
pengukuran thermovisi/thermogun.
2. Pemeliharaan Bushing
a. Pada saat pemeliharaan bushing, untuk
dilakukan pengukuran tangen delta dan kapasitansi C1 dan C2. Hasil pengukuran
tersebut agar dibandingkan dengan name plate yang ada di bushing tersebut dan
dibuat rekomendasi hasilnya sesuai dengan manual book dari pabrikan.
b. Pemasangan online bushing monitoring
untuk bushing yang support sebagai peringatan dini akan kondisi bushing.
c. Bushing spare yang ada agar diuji
kondisi tangen delta dan kapasitansinya minimal setiap tahun.
d. Penyimpanan Bushing spare agar
dilakukan sesuai dengan kondisi yang disyaratkan oleh pabrikan.
3. Pemeliharaan Kabel Power Trafo
a. Untuk menghindari kegagalan isolasi
akibat panas yang ditimbulkan oleh arus beban, pengisolasian terminasi kabel
agar menggunakan kit isolasi berbentuk tabung yang standar khusus untuk kabel
dan dilekatkan ke kabel dengan pemanasan.
b. Untuk mencegah gangguan akibat
flashover pada terminasi kabel, maka kelainan pada terminasi kabel 20kV harus
segera ditindaklanjuti.
4. Monitoring Kondisi Peralatan Utama
a. Untuk mendukung keamanan switchyard
dan monitoring kondisi perlatan utama maka agar seluruh switchyard dilengkapi
dengan monitoring oleh CCTV.
b. Khusus untuk monitoring kondisi trafo
secara kontinyu agar setiap trafo di Gardu Induk dimonitor dengan menggunakan
CCTV dengan fasilitas infra red.
5. Pekerjaan Relokasi Trafo
a. Pada
setiap pekerjaan relokasi trafo agar dilakukan supervisi oleh unit terkait,
mulai dari pengujian awal, perjalanan dan pengujian akhir di lokasi pemasangan
trafo.
Tema :
Menurunkan Gangguan di SUTT
1. Material
Isolator harus menggunakan material yang benar / baik dan sesuai dengan
standar.
2. Menindaklanjuti
isolator yang tingkat polutannya tinggi :
a. Melakukan
Penggantian Isolator yang berlumut pada daerah yang kelembabannya tinggi dengan
menggunakan isolator jenis ANTI FOG
b. Meningkatkan
frekuensi pemeliharaan pada daerah yang tingkat polutan isolator tinggi.
c. Pemasangan
isolator jenis Polimer pada daerah tertentu dan kondisi tertentu.
d. Menjajaki
metode penggunaaan coating sebagai alternatif untuk mengurangi efek polutan
tinggi.
e. Pengajuan
untuk pengadaan online washer pada isolator yang berada di Switch Gear
3. Unit
yang transmisinya sudah terpasang TLA
melakukan evaluasi dan memonitoring efektifitasnya terhadap gangguan.
4. Pengajuan
pemasangan TLA untuk Penghantar yang intensitas gangguan petirnya tinggi dan
untuk tahanan pentanahan kaki tower >10 Ohm (tidak dapat diturunkan),
dilengkapi dengan data dan metode penempatan titik yang tepat.
5. Secara
periodik melakukan penggantian isolator yang korosif.
6. Melaksanakan pemasangan
sistem pentanahan langsung dari GSW ke Tanah. Pada daerah yang rawan
gangguan petir.
7. Menghubungkan
setiap ada temuan GSW yang belum terkonek ke body tower.
8. Unit
yang mempunyai PDKB dilibatkan untuk mempercepat restorasi gangguan/ pelacakan
akibat gangguan.
9. Merevisi ceklist rekapitulasi pekerjaan PDKB. (melengkapi dengan jumlah dan nomor keping dari cold yang flashover/pecah)
Tema : Meningkatkan Keandalan Pasokan
Sumber DC
1. Tanggung jawab pemeliharaan Sistem DC
perlu dipertegas, apakah menjadi tanggung jawab bagian HAR GI atau HAR Proteksi,
dan termasuk ketersediaan SDM-nya.
2. Perlu difasilitasi Workshop Sistem DC
untuk Indonesia Bagian Barat secara berkala.
3. Penerapan sistem terpisah antara
suplay sumber DC untuk peralatan 150 kV dan 20 kV dilengkapi COS (Change Over
Switch).
4. Penambahan/upgrade jumlah cell
baterai dilengkapi Dioda Dropper dengan kontrol DC agar waktu back up baterai lebih lama.
5. Sarana mobilitas khusus untuk
peralatan kerja sistem DC (Triller mobile DC), kendaraan penarik atau
modifikasi mobile DC yang terintegrasi dengan mobil khusus.
6. Inspeksi Konduktor dan rekonektoring
kabel DC sekaligus pemisahan saluran apabila kabel berada pada saluran kabel
outgoing feeder.
7. Thermovisi terminal-terminal sistem
DC.
8. Rectifier mobile voltage range 0-250 Volt
dengan kapasitas 100 A, tipe switching emergency equipment diusulkan dilengkapi
di tiap unit.
9. Perlu kajian kedepan untuk Common
facilities converter 48 to 12 V / 50A, untuk radio komunikasi dan instalasinya.
10. Pembuatan SOP dan IK Operasi dan Pemeliharaan
sistem DC termasuk mode operasi masing-masing peralatan.
11. Untuk pengadaan sistem DC dan
kelengkapannya agar mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
-
Kemudahan
pengoperasian peralatan.
-
Perencanaan
harus disesuaikan dengan kebutuhan.
- Rectifier
wajib memiliki : kualitas penyearah, proteksi tegangan surja, AVR & Current
Limiter, Filtering, dan Dropper Diode.
12. Berkaitan dengan kemungkinan kejadian
padam total gardu induk, maka :
- Diperlukan
Standby Genset Automatic dan Esential Bus untuk pemakaian peralatan utama gardu
induk.
-
Operator
diwajibkan untuk memastikan sistem DC bekerja baik seperti semula, setelah
terjadi kejadian padam total. Jika ditemukan kondisi abnormal segera melaporkan
ke regu pemeliharaan.
13. Perlu review dan resetting untuk
konfigurasi sistem DC termasuk jika ada perubahan konfigurasi beban.
14. Untuk ruang baterai yang ada harus
dilengkapi inhaust dan exhaust fan, dan baterai disusun sedemikian rupa
(bertingkat) untuk mempermudah pemeliharaan dan tidak terkena sinar matahari
langsung.
15. Dilakukan pemeriksaan sistem sirkulasi
khusus pada baterai Alkali yang bertutup tabung (Tube-plug).
16. Agar dilakukan rekondisi baterai
apabila hasil uji kapasitas baterai < 50% dan pengujian kandungan potassium
karbonat < 100 gram/liter.
17. Berkaitan dengan design sistem DC ke
depan yang akan menggunakan 2 trafo PS, 2 rectifier, 2 bank baterai, dan 2 bus
load, maka perlu dilakukan perencanaan yang matang untuk tata ruang penempatan
peralatan tersebut.
18. Diperlukan evaluasi SK Dir. 114
mengenai pengujian berat jenis elektrolit baterai Nicad.
Tema : Menurunkan Gangguan Akibat
Malakerja Sistem Proteksi
1. DEF
harus dilengkapi dengan teleproteksi, DEF yang tidak mempunyai fasilitas
SPAR (Phase Selection) dan hanya
mempunyai fasilitas TPAR di beri waktu tunda (t= 50 ms) untuk memberi
kesempatan distance relay SPAR jika
distance relay mendeteksi gangguan.
2. SOTF pada distance relay dengan
deteksi over current dan impedansi Zone 1 dan Zone 2 di aktifkan, dan juga mendeteksi status CB
(52 a).
3. Teleproteksi DEF yang tidak tesedia
channel khusus di gabung dengan teleproteksi pada channel distance relay.
4. Untuk meningkatkan kemampuan analisa
gangguan akan di adakan workshop DFR dan Fault Locator dengan mengundang
narasumber Dr.Ir Sazali dari TNB di PLN P3B Sumatera dengan menyertakan APDP
Wilayah Kalbar, Wilayah Babel dan PLN Batam.
Dari rekomendasi program kerja diatas, akan sangat membantu
demi meningkatnya keandalan sistem transmisi 150kV untuk listrik yang lebih
baikm, terutama pelanggan masyarakat di wilayah kerja Indonesia Barat. Dengan
sharing di blog ini diharapkan dapat dipelajari lebih dalam sehingga dampaknya
bagi pelanggan masyarakat seluruh Indonesia.
wahhh mantap juga nihhh acara dilakukan seminar ini. supaya ada perubahan di bidang transmisi di daerah.
BalasHapusmungkin sy usulkan, acara di adakan 1 tahun 2 kali nihh. biar afdolll hehehehe
Terima kasih Bapak Rismon atas sarannya.
HapusUntuk yg terealisasi hanya 1x dalam 1tahun, mungkin saran dari Bapak bisa kami usulkan agar dilakukan 2x dalam 1tahun.
Acara yang cukup bagus...Tapi kalau bole tahu ada ngak kelanjutan atau penerapan selanjutnya dari acara yang sudah diselenggarakan ini kedepannya....atau hanya jadi sekedar pertemuan singkat semata!!!!
BalasHapusThanx....
Semoga PLN semakin maju...
output dari forum ini adalah kesepakatan program kerja. Dan itu langsung di implementasikan.
HapusMungkin masukannya akan dilakukan 2x kali dalam 1 tahun.
wah....acaranya mantap...
BalasHapusPLN emang lagi gencar2nya melakukan perubahan untuk menjadi lebih baik...
:)
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik :)
HapusSemoga dalam setiap seminar dapat diterapkan, bukan sekedar selesai seminar.......:)
BalasHapusSemoga PLN akan melakukan perubahan yang lebih baik.:)
betul pak, hasil dari forum ini akan di implementasikan di masing-masing unit dan akan ada pertanggungjawabnya pada pertemuan selanjutnya :)
Hapusforum seperti ini emang sangat positif untuk dilaksanakan..dan akan lebih efektif jika mendatangkan langsung para ahli dibidangnya. Ada banyak pembelajaran dan sharing knowledge yang bisa didapatkan apalagi untuk engineers baru.
BalasHapusterimaksih juga buat para panitia,,dimas,benny, danu dkk yang sudah bekerja keras untuk keberhasilan forum ini.
FYI:
hasil rekomendasi ini akan dilaksanakan di unit masing-masing dan tentunnya disesuaikan dengan kondisi di unit terkait. juga akan tetap dilakukan follow up dan pertanggungjawaban pada pertemuan selanjutnya.
Para peserta pun adalah para ahli dibidangnya :)
HapusPLN Babel akan terus belajar dari semua pengalaman2 UPT.
Terima kasih atas sharingnya. :)